Bagi siapa saja yag membaca atau tidak sengaja membaca coretan ini, sesaat saja gunakan hati untuk berfikir, singgahkan sebentar saja otak kalian…

diputusin dan mutusin :D

| Jumat, 25 Mei 2012
Setiap orang yang pernah ngerasain pacaran pasti pernah ngerasain diputusin ataupun mengambil keputusan untuk mutusin.
Selama ini sih yang gue tau, sistem perpacaran di Indonesia salah besar.
Kenapa ?
Karena di Indonesia diterapkan suatu sistem dimana seorang cowok harus menyatakan cintanya duluan kepada sang cewek.
Dan yang paling parah adalah, kenyataan bahwa si cewek memiliki kemampuan untuk mengakhiri hubungan alias mutusin si cowok, baik si cowok suka ataupun tidak.
Ngenes.

Menurut gue sistem perpacaran seperti itu sangatlah tidak adil !
Jelas !
Ketika para cowok bersusah payah agar cintanya diterima si cewek yang diincer, sedangkan ketika para cewek udah bosen, mereka bisa dengan mudah untuk mengakhiri hubungan tersebut.
Dobel ngenes.

Dan disini gue akan membahas perihal tentang diputusin ataupun mutusin.
Disini gue nggak akan ngajarin kalian untuk mutusin ataupun bikin kalian diputusin.
Tetapi gue bakalan membagikan sedikit pengalaman gue tentang hal laknat yang namanya "diputusin" atau hal laknat lainnya yang bernama "mutusin".


Pertama gue mau membahas tentang kenyataan pahit yang biasanya gue dapet dari pacaran yaitu "diputusin".
Diputusin itu gaenak banget.
Rasanya kaya lo make kancut kelonggaran sepanjang hari.
Diputusin dapat berawal dari berbagai sebab, misalnya pacar lo udah bosen lah, udah ngerasa nggak cocok lagi lah, atau bahkan yang paling parah adalah kehadiran orang ketiga.
Orang ketiga bagi gue adalah pantat genderuwo.
kenapa ?
karena dia memang mirip setan, tiba-tiba dateng tanpa dipanggil, dan emang mukanya si orang ketiga ini mirip pantat.

Dan sebelum mutusin biasanya si pihak yang akan mengakhiri hubungan ini menjadi lebih cuek dan aneh dari biasanya.
Misalnya, gue pernah menghadapi situasi yang amat sangat membingungkan dan menyebalkan seperti.
"sayang, kamu lagi dimana ?"
"aku lagi dirumah temen"
"temen siapa ?"
"temen aku"
"iya namanya siapa temen kamu itu ?"
"ada deh temen SMP, eh kamu lagi apa ?"
Dari dialog diatas terlihat jelas bahwa pacar gue menyembunyikan sesuatu, yaitu identitas dari si temen-SMP-yang-dirahasiakan itu.
Dan dia juga berusaha mengalihkan perhatian gue dengan pura-pura nanya "kamu lagi apa ?" kepada gue yang nantinya akan diputusin.
Dan akhirnya nggak lama setelah itu gue diputusin.
Dan ternyata 2 hari setelah gue diputusin si cewek bangsat itu pacaran sama si temen-SMp-yang-dirahasiakan itu.
Ngenes tingkat kabupaten.

Dan sekarang gue mau membagi sedikit perihal tentang mutusin.
Mutusin adalah suatu perencanaan kegiatan yang membuat perasaan manusia menjadi kacau, gundah gulana, nyeri otot dan kesemutan.
Setiap orang yang mempunyai keinginan untuk mutusin pasti nantinya dia secara tiba-tiba akan menjadiorang yang amat bijak.
Kenapa ? kok bisa gitu ?
Ya, karena setelah dia berhasil mengakhiri hubungan dia dengan si pacar yang nggak beruntung itu. Dia akan memberikan petuah-petuah hidup berupa kata-kata motivasi, tanpa diminta.
Kata-kata motivasi berikut kira-kira seperti ini.
"kamu jangan sedih ya, akan ada orang lain yang lebih baik lagi kok yang akan menemani hidup kamu nantinya"
"aku memang bukan yang terbaik buat kamu"
"kamu terlalu baik buat aku, aku gak pantes dapetin kamu"
"maaf ya, tapi ini yang terbaik buat kita"
"kamu harus bahagia dong, kalo aku bahagia"
Yah, kurang lebih seperti itulah kira-kira.
Dan entah kenapa gue benci banget ketika ada orang yang bilang "ini yang terbaik buat kita" ataupun "kamu harus bahagia kalo aku bahagia"!
Kenapa ?
karena kalimat tersebut jelas salah besar !
Gimana sih ! jelas-jelas lo udah bikin itu orang kecewa dengan keputusan lo, tapi lo malah bilang harus bahagia ?!
caranya gimana bloon ?!
Udah gitu lo dengan gampang bilang "ini yang terbaik buat kita". Dengan ninggalin gue buat orang baru yang mengisi hati lo, lo bilang itu yang terbaik ?!
Seharusnya lo pikir dulu kata-kata yang akan lo keluarkan, seharusnya kalimat tersebut nggak berlainan dengan kenyataan !
Gembel !

0 komentar:

Posting Komentar